Sunday, December 21, 2014

Membuat Tas dari Olahan Daur Ulang Sampah Plastik

Tim mahasiswa ITS Surabaya membuat tas dari olahan (daur lagi) sampah kantong plastik yang diberi nama " Butik " atau singkatan dari " buntelan " (bungkusan) plastik. 

 " Sampah plastik adalah permasalahan yang kerap didapati, lantaran Indonesia terdaftar juga sebagai pengguna 100 miliar plastik per th., " kata anggota Tim ITS M Ainun Taimiyah Indra di Surabaya, Jumat. 

Terkecuali Ainun dari Jurusan Tehnik Material serta Metalurgi pada Fakultas Tehnologi Industri (FTI) ITS, Tim " Butik " juga melibatkan tiga mahasiswa yang lain dari jurusan yang tidak sama. 

Ketiganya yaitu Elok Dian Karisma Pagri Anisa dari Tehnik Lingkungan, Fakultas Tehnik Sipil serta Rencana (FTSP) ITS ; Roni Vayayang dari Tehnik Elektro FTI ITS ; serta Arifa Tantri Wijayanti dari Desain Interior FTSP ITS. 

Didampingi ketiga rekannya, Ainun menuturkan salah satu usaha yang dapat dikerjakan untuk kurangi jumlah plastik yaitu lakukan daur lagi jadi suatu hal yang bernilai serta membuahkan duit. 

 " Karenanya, kami lakukan daur lagi sampah plastik jadi bahan basic pembuatan bermacam jenis aksesori serta tas wanita yang estetik, 'trendy', serta mempunyai nilai jual yang tinggi, " ucapnya. 

Pergi dari hal semacam itu, inovasi pembuatan aksesori serta tas wanita juga nampak. " Bahan yang diperlukan diantaranya plastik kresek, kain tisu, kain furing, bahan tas, resleting, serta benang jahit, lantas seluruhnya dibuatkan beragam jenis desain serta dijahit, " tuturnya. 

Menurutnya, kelebihan tas " Butik " yaitu unik, ramah lingkungan (" green product "), jumlah barang terbatas (kerajinan), serta harga nya terjangkau yaitu Rp15. 000 sampai Rp80. 000, sedang product lain dapat meraih Rp100. 000 sampai Rp500. 000. 

 " Customer dapat juga inginkan desain spesifik sesuai sama hasratnya atau desain spesial, lantas Tim BUTIK bakal mendesain tas yang betul-betul unik serta spesial mereka, " katanya. 

Berkenaan potensi pemasarannya, ia menilainya cukup bagus, lantaran product awal Tim BUTIK dapat laris 40 product berbentuk tas wanita, dompet STNK serta bros. " Customer dari product BUTIK mencakup remaja serta orangtua, bahkan juga ada pesanan dari Jepang, " katanya. 

Hal semacam itu, tuturnya, tak terleoas dari beragam langkah pemasaran yang dikerjakan, mulai poster, " X banner ", kartu nama, katalog product, facebook, twitter, sampai iklan on-line (kaskus, olx). 

Diluar itu, pihaknya juga lakukan pemasaran segera, seperti di Universitas ITS Surabaya, Gedung Graha ITS Expo, Bank Sampah Karya Mandiri Jombang, Pasar Malam Minggu Jalan Pakuwon City Surabaya, serta " Car Free Day " Taman Bungkul Surabaya.

Tas Buatan Tangan Indonesia tidak kalah bagus

Product baju buatan tangan dari Indonesia yang di desain unik dengan warna variatif jadi daya tarik pengunjung pameran Pure London yang disebut acara paling besar untuk bisnis " fashion " di kota London, Inggris. 

 " Kekhasan product " handmade " itu di dukung tas Webe buatan perajin Kota Semarang, Jawa Tengah, yang dapat memikat perhatian peungunjung Fashion Show Pure London, " tutur Haikal Bekti Anggoro, mahasiswa Indonesia yang baru mencapai BA (Hons) Entrepreneurship (with Management) Student Lancaster University Management School, pada Pada London, Selasa (11/2). 

Dikatakannya dalam pameran yang cuma diselenggarakan 2 x dalam satu tahun di gedung Olympia yang legendaris, Webe juga jadi hanya satu brand asal Tanah Air di pameran itu. Pure London yaitu acara paling besar untuk bisnis fashion di kota London yang berjalan sepanjang tiga hari, tanggal 9-11 Feburari 2014. 

Acara itu memamerkan kian lebih 600 merk dari beragam penjuru dunia. Diantara beberapa ratus merk itu, ada Webe asal Semarang yang menghasilkan tas wanita. Di pameran itu, Webe tawarkan beragam tas tangan atau handbag wanita dengan beragam varian warna. 

Tiap-tiap tas yaitu rajutan buatan tangan asli dari Semarang, dengan bahan nilon serta polyester yang dirajut sedemikian rupa. " Desain unik buatan tangan di dukung warna yang variatif jadi daya tarik sendiri untuk beberapa pengunjung, " tutur Haikal. 

London adalah salah satu kiblat baju dunia dengan London Fashion Week-nya. Sedang Pure London adalah arena untuk mempertemukan beberapa entrepreneur bagian fashion dengan beberapa trader, re-seller serta agen. Diprediksikan transaksi bernilai jutaan poundsterling bakal berlangsung sepanjang tiga hari pameran.

Trend Jilbab Muslimah 2014-2015


1. Syar'i
Th. ini makin banyak hijabers yang mulai belajar mengaplikasikan style hijab syar'i memakai scarf tutup dada. Dian kembali menyampaikan bahwa th. ini trennya kembali simpel serta serasi namun tak berkesan monoton. Bahkan juga potongannya telah mulai lurus serta condong syar'i.

 " Hijab syar'i lagi trend saat ini serta itu bagus ya. Telah mulai banyak hijabers yang tampak syar'i. Namun untuk yang belum siap trennya juga tak tabrak-tabrak seperti dahulu, makin sederhana. Saat ini hijabnya cukup one to step saja yang penitinya tidak banyak. Wanita lebih sukai yang nyaman serta sederhana, " tutur Dian waktu didapati Wolipop sekian waktu lalu di The Trans Luxury Hotel, Bandung.

2. Turki
Trend hijab Turki popular selama th. ini. Seperti yang di uraikan oleh desainer muda berprestasi, Dian Pelangi, wanita moderen lebih suka dengan style hijab yg tidak merepotkan dan gampang diterapkan.

 " Style hijab sendiri mungkin saja lebih ke satu atau dua step saja ya. Turki style jadi trend lantaran memanglah sederhana serta moderen. Saat ini lebih ke Turki yang hanya satu step saja, penggunaan jarumnya juga lebih sedikit, " papar Dian sekian waktu lalu waktu diwawancarai Wolipop di Pacific Place, SCBD, Jakarta Pusat.

Seakan sepakat dengan pernyataan Dian, desainer cantik asal Padang, Ria Miranda menyampaikan hal sama. Menurut Ria, style hijab sekarang ini telah minimalis serta tak terlampau banyak kreasi dalam satu penampilan. Beberapa wanita biasanya kenakan scarf bermaterial sutera untuk mengaplikasikan style hijab Turki. Bahan sutera bikin tampilan wanita tampak elegan.

 " Silk itu kan kesannya elegan, jadi tidak butuh aneh-aneh modelnya telah menunjukkan kemewahan, " lebih Ria.

3. Jilbab Instan Modifikasi
Lihat perubahan hijab yang makin sederhana, beberapa hijabers Indonesia saat ini mulai sukai kenakan jilbab instan. Bila dahulu cuma ada dua type jilbab instan, bertali serta tak menggunakan tali, sekarang ini banyak produsen hijab yang memodifikasinya dengan beragam jenis kreasi agar menarik perhatian customer.

Apabila Anda pergi ke sebagian pusat perbelanjaan di Jakarta, banyak juga produsen yang membuat jilbab instan ala selebriti Tanah Air, seperti April Jasmine, Dewi Sandra, serta sebagian aktris yang lain. Mulai sejak pertengahan 2014, jilbab ala Dewi Sandra dalam film Catatan Hati Seseorang Istri (CHSI) yang disiarkan di salah satu stasiun tv swasta Indonesia jadi popular. Jilbab itu cukup laku di market lantaran gampang diterapkan namun terus ikuti trend saat dipakai.

Terkecuali ala Dewi Sandra, hoodie instan juga popular di 2014. Hoodie instan dipopulerkan oleh Zaskia Sungkar. Diberi nama hoodie instan lantaran modelnya seperti kupluk yang sederhana, praktis, namun terus elegan.

4. Viscose Scarf
Trend baju muslim di Indonesia bukan sekedar terlihat pada style baju serta jilbabnya namun juga material yang dipakai. Material viscose marak disenangi hijabers serta lalu jadi trend.

Scarf bahan viscose lembut serta tak licin hingga nyaman dipakai untuk keseharian. Scarf itu gampang dikreasikan, enteng, panjang, dan lebar. Trend kerudung memakai viscose scarf pas untuk bergaya simpel, cuma dililit satu hingga 2 x telah bikin hijabers tampak cantik serta modis.

5. Khimar Berenda
Lantaran th. ini popular style hijab syar'i, beberapa desainer juga memberi sentuhan lain agar khimar atau jilbab instan yang tutup dada sampai pergelangan tangan. Sentuhan material lace dibagian tengah atau bawah khimar digunakan oleh beberapa hijabers untuk bergaya syar'i serta stylish.

Khimar dengan aksen renda juga diaplikasikan oleh sebagian selebriti seperti Shireen Sungkar, Zaskia Sungkar, serta Lyra Virna. Khimar berenda lalu jadi trend seperti yang disibakkan oleh desainer baju muslim, Monika Jufry.

 " Trennya berubah-ubah selalu ya, seperti saat ini kan banyak yang lace-lace di jilbabnya atau gamisnya, kelak bakal beralih lagi, " papar Monika waktu terlibat perbincangan dengan Wolipop sekian waktu lalu di kantor Sissa, lokasi Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

6. Rok Flare
Rok berpotongan flare juga popular di 2014. Rok itu marak digunakan hijabers dalam sehari-harinya mereka untuk tampak feminin. Beberapa wanita berjilbab dengan umur muda tengah berupaya meninggalkan celana panjang pensil atau lurus serta menggantinya dengan rok dengan potongan melebar ke bawah. Rok ini diaplikasikan oleh beberapa selebriti Instagram (selebgram) termasuk juga Dian Pelangi.

sumber : detik

Industri Fashion Indonesia, bisa berkompetisi di zona asia

Juga sebagai industri yang pendukungnya yaitu UMKM, terkecuali memerlukan sokongan pendanaan industri kreatif fashion masih tetap memerlukan kolaborasi dengan industri tekstil bila di idamkan dapat masuk pasar ritel. Ketua IPMI Sjamsidar Isa mengungkap industri kreatif fashion sesungguhnya menjanjikan.
Walau memanglah tak gampang serta butuh kerja sama keras dengan industri lain, terlebih industri tekstil, sampai ke-2 pihak sama-sama mengerti. ''Percayalah industri ini bakal berikan banyak faedah dari segi ekonomi ataupun penyerapan tenaga kerja, '' ungkap Sjamsidar di sela-sela acara Mandiri Pasar Indonesia serta Bazaar Fashion Festival, Rabu (22/10).

Jikapun nampak kesan glamor, ia menyampaikan itu bukanlah tak yang paling utama. Karenanya yaitu penampilan agar product menarik serta sisi pemasaran. Terutama semakin dekat menuju MEA, Sjamsidar mengakui telah berulang-kali mengemukakan pentingnya kolaborasi desainer dengan industri tekstil agar Indonesia tidak cuma jadi 'tukang' serta pasar.

Ia meyakini desainer Indonesia berani berkompetisi di zona Asia lantaran perancang Indonesia dinilainya sangatlah kreatif. ''Garmen banyak. Pabrik tekstil besar. Yang tak ada yaitu kolaborasi walau sebenarnya itu kunci. Desainer yaitu kreator, tak dapat bekerja sendiri bila mau terjun ke pasar ritel, '' ungkap dia.

Ia mengungkap sepanjang pakaian di buat di workshop beberapa desainer saja, jadi tak dapat meraih harga ritel. Perancang mesti dipertemukan dengan pihak-pihak yang dapat memfasilitasi.

Sayangnya, kata dia, seluruhnya mempunyai ego sendiri. Dahulu garmen andalkan pesanan luar negeri. Namun Indonesia cuma jadi 'tukang' tanpa ada nampak kreatornya.

''Dan itu baru diakui saat ini. Indonesia pasar paling besar di Asia. Tak perlu ekspor, membajui 10 % rakyat Indonesia saja telah besar hitungan bisnisnya. Kita mesti berbuat suatu hal, '' kata dia.

Ia menyongsong baik sistem sertifikasi product industri kreatif sekarang ini. Namun, ia mengeluhkan prosesnya yg tidak sebentar.
Ia juga terasa mujur industri fashion saat ini di dukung perbankan. Sampai kini Indonesia kurang komunikasi termasuk juga dengan perbankan.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Masury mengungkap sekarang ini ada seputar 25ribu UMKM yang aktif dibantu pembinaan serta pendanaan oleh Mandiri. Cuma 10-15 prosentasenya industri kreatif.

Dia mengaku ada kolaborasi nilai antaa Mandiri dengan industri kreatif. Di satu segi Mandiri dapat meningkatkan brand, di segi lain juga meningkatkan jalinan dengan nasabah prioritas.

Pahala menyebutkan UMKM yang dibiayai optimal Rp 50 juta. Lantaran binaan bidang fashion masih tetap sedikit, pembiayaannya juga masih tetap kecil.

''Perbankan lakukan pembiaya pada bidang yang relatif telah terindustrialisasi dengan rantai sistem yang pasti, '' kata dia.

Tuesday, November 4, 2014

Ajang Fashion dan Food Festival Jakarta Seru

Arena itu bernama Jakarta Fashion & Food Festival (JF3). Untuk kali kesembilan, arena ini bakal diadakan 12 Mei-27 Mei 2012 dengan tema " Innofashion " yang disebut interpretasi kekayaan budaya nusantara dalam olah karya mode serta kuliner.

Pimpinan Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) Sugiarto Nagaria menyampaikan, JF3 yang diselenggarakan setiap th. tiap-tiap Mei senantiasa didukung dari beragam pihak yang mempunyai kesamaan visi untuk mengangkat citra dan harkat serta martabat Indonesia di kancah internasional lewat bidang bisnis berbasis budaya.
Perhelatan akbar mode serta kuliner ini memberi sumbangan besar untuk eksistensi serta keberhasilan JF3 yang didapatkan beberapa mitra yang sangatlah kompeten di bagian usaha serta profesinya, tuturnya.
Sugiarto Nagaria memberikan, JF3 th. ini diprediksikan bakal lebih marak lagi, lantaran inovasi yang di luncurkan lebih menarik dari mulanya.
Karenanya, jumlah pengunjung yang akan tiba ke JF3 bakal bertambah seru diprediksikan bakal meraih 75-80 ribu orang sehari-hari. Terlebih, lanjut dia, ekonomi nasional terus tumbuh tinggi bakal mendorong aktivitas JF3 semakin sarat, terlebih diadakannya di Jakarta juga sebagai kota metropolitan.
JF3 yang diawali mulai sejak 2004 tumbuh serta berkembang besar dengan mengenalkan budaya serta kuliner didalam negeri, katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah mesti selalu meningkatkan budaya serta kulinernya agar orang-orang luas bisa tahu dengan terang asal muasalnya.