Sunday, December 21, 2014

Industri Fashion Indonesia, bisa berkompetisi di zona asia

Juga sebagai industri yang pendukungnya yaitu UMKM, terkecuali memerlukan sokongan pendanaan industri kreatif fashion masih tetap memerlukan kolaborasi dengan industri tekstil bila di idamkan dapat masuk pasar ritel. Ketua IPMI Sjamsidar Isa mengungkap industri kreatif fashion sesungguhnya menjanjikan.
Walau memanglah tak gampang serta butuh kerja sama keras dengan industri lain, terlebih industri tekstil, sampai ke-2 pihak sama-sama mengerti. ''Percayalah industri ini bakal berikan banyak faedah dari segi ekonomi ataupun penyerapan tenaga kerja, '' ungkap Sjamsidar di sela-sela acara Mandiri Pasar Indonesia serta Bazaar Fashion Festival, Rabu (22/10).

Jikapun nampak kesan glamor, ia menyampaikan itu bukanlah tak yang paling utama. Karenanya yaitu penampilan agar product menarik serta sisi pemasaran. Terutama semakin dekat menuju MEA, Sjamsidar mengakui telah berulang-kali mengemukakan pentingnya kolaborasi desainer dengan industri tekstil agar Indonesia tidak cuma jadi 'tukang' serta pasar.

Ia meyakini desainer Indonesia berani berkompetisi di zona Asia lantaran perancang Indonesia dinilainya sangatlah kreatif. ''Garmen banyak. Pabrik tekstil besar. Yang tak ada yaitu kolaborasi walau sebenarnya itu kunci. Desainer yaitu kreator, tak dapat bekerja sendiri bila mau terjun ke pasar ritel, '' ungkap dia.

Ia mengungkap sepanjang pakaian di buat di workshop beberapa desainer saja, jadi tak dapat meraih harga ritel. Perancang mesti dipertemukan dengan pihak-pihak yang dapat memfasilitasi.

Sayangnya, kata dia, seluruhnya mempunyai ego sendiri. Dahulu garmen andalkan pesanan luar negeri. Namun Indonesia cuma jadi 'tukang' tanpa ada nampak kreatornya.

''Dan itu baru diakui saat ini. Indonesia pasar paling besar di Asia. Tak perlu ekspor, membajui 10 % rakyat Indonesia saja telah besar hitungan bisnisnya. Kita mesti berbuat suatu hal, '' kata dia.

Ia menyongsong baik sistem sertifikasi product industri kreatif sekarang ini. Namun, ia mengeluhkan prosesnya yg tidak sebentar.
Ia juga terasa mujur industri fashion saat ini di dukung perbankan. Sampai kini Indonesia kurang komunikasi termasuk juga dengan perbankan.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Masury mengungkap sekarang ini ada seputar 25ribu UMKM yang aktif dibantu pembinaan serta pendanaan oleh Mandiri. Cuma 10-15 prosentasenya industri kreatif.

Dia mengaku ada kolaborasi nilai antaa Mandiri dengan industri kreatif. Di satu segi Mandiri dapat meningkatkan brand, di segi lain juga meningkatkan jalinan dengan nasabah prioritas.

Pahala menyebutkan UMKM yang dibiayai optimal Rp 50 juta. Lantaran binaan bidang fashion masih tetap sedikit, pembiayaannya juga masih tetap kecil.

''Perbankan lakukan pembiaya pada bidang yang relatif telah terindustrialisasi dengan rantai sistem yang pasti, '' kata dia.

No comments:

Post a Comment